
Sumedang – Seorang pemudi berjulukan Rania Salsabila (22) menghasilkan harum nama Kabupaten Sumedang. Rania sukses menjadi juara pertama dan mendapat medali emas di ajang bela diri Duel XII Bandung Fighting Club Pencak Silat Bebas dan MMA.
Rania menyabet gelar juara tingkat nasional usai mengalahkan lawannya di ajang tersebut yg berjalan di GOR Padjadjaran, pada Minggu (1/12) kemarin. Di ajang itu, Rania mengaku sempat merasa pesimis karena dalam partai pamungkasnya, Lawan yang harus dihadapi olehnya memiliki postur tubuh lebih tinggi dan besar daripada dirinya.
Rania Bangga Dengan Pencapaiannya
“Perasaannya alhamdulillah bersyukur dan bangga. Sebetulnya sedikit pesimis juga mulanya alasannya yakni musuh saya lebih tinggi dan besar juga badannya,” ujar Rania terhadap detikJabar, Rabu (4/12/2024).
Mahasiswi Isbi Yang Taklukkan Panggung Mma Nasional, asal Desa Mandalaherang, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, itu bermain di kelas flyweight 57-60 kilogram amatir remaja putri. Selanjutnya, Rania menyatakan bahwa setelah meraih prestasi, ia memiliki target untuk berpartisipasi di ajang lain seperti IBCA-MMA tingkat nasional.
“Saya main di kelas flyweight 57 hingga 60 kilogram amatir remaja putri. Untuk target berikutnya ke IBCA,” katanya.
Rania Mahasiswi Isbi Yang Taklukkan Panggung Mma Nasional, yang saat ini menempuh studi sebagai mahasiswi semester 5 di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), mengungkapkan kunci kemenangannya di ajang tersebut. Ia menyatakan bahwa kedisiplinan adalah faktor kunci dalam prestasinya.
“Saya selalu menerapkan kedisiplinan karena bersaing dengan diri sendiri dan untuk mendapat ridha orang tua,” ucapnya.
Sukses Dengan Mewakili Komunitas Smartco
Di ajang tingkat nasional itu, Rania sendiri mewakili komunitas Smartco Fighting Indonesia. Setelah memperoleh prestasi di olahraga tarung bebas tersebut, dia bermimpi agar olahraga MMA dapat digemari oleh penduduknya, terutama wanita.
“Dia berharap cabang olahraga MMA, terutama oleh penduduk luas, termasuk penggemar olahraga dan perempuan, karena keterlibatan perempuan masih jarang,” ujarnya.