
Bandung – Berdasarkan terbitnya Keppres No.4 Tahun 1993 yang ditandatangani eksklusif oleh Kepala Negara Soeharto, tanggal 5 November pada setiap tahunnya menjadi Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di Indonesia. Sesuai dengan namanya, puspa yg mempunyai arti bunga dan satwa yg mempunyai arti hewan, perayaan hari tersebut dimaksudkan guna memajukan kesadaran penduduk tentang betapa pentingnya puspa dan satwa yang ada di Indonesia.
Penekanan kepada pentingnya kesadaran bagi mempertahankan lingkungan ini juga berulang kali disampaikan eksklusif oleh Soeharto dalam pidato-pidatonya. Salah satunya dijalankan dalam pidato sambutan pada Upacara Pencanangan Tahun Lingkungan Hidup di Jakarta, tanggal 10 Januari 1993. Dalam potensi tersebut, selain menyodorkan mengenai betapa pentingnya mempertahankan kelestarian lingkungan, Presiden kedua Indonesia ini juga memberi tahu tentang penetapan tanggal 5 November selaku Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.
Belum diketahui secara niscaya apa yg menjadi latar belakang sehingga tanggal 5 November lah yang diseleksi selaku Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional. Namun, secara pasti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia pun telah merayakan perayaan hari ini pada tanggal yang serupa sejak tahun 1999.
Berbagai cara mampu dijalankan guna turut ikut serta dalam perayaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini. Termudah, setiap orang dapat mulai dengan cara-cara sederhana dan erat dengan kehidupan sehari-hari mereka, menyerupai dengan memperbesar pengertian terkait puspa dan satwa yang ada di Indonesia ataupun dengan kian bertanggung jawab merawat tanaman-tanaman yang ada di sekeliling lingkungan mereka.
Secara lebih serius, beberapa cara yg yang lain bisa juga dijalankan dengan cita-cita memiliki imbas yg lebih luas. Cara-cara berbagi sekaligus mempraktekan pengertian yg kalian miliki terkait pelestarian puspa dan satwa menyerupai tiba mengajarkan terkait pentingnya hal-hal tersebut ke sekolah-sekolah hingga turut mengikuti kegiatan-kegiatan pelestarian penanaman pohon dan pemberdayaan satwa bisa menjadi pilihan dalam memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.
Dengan keragaman hayati yg sungguh tinggi (biodiversitas), kekayaan puspa dan satwa yang hidup dan meningkat biak di tanah Indonesia pun bervariasi dengan masing-masing keunikannya. Menurut data dari Yayasan Perlindungan Alam Nusantara, disebutkan bahwa Indonesia berada pada urutan kedua di dunia terkait tingkat keragaman hayati di kawasan daratan dan menempati urutan pertama bagi keragaman hayati di kawasan lautan.
Berdasarkan ketetapan resmi yg dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia sendiri, tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018, terdata sejumlah 914 kekayaan hayati yang berstatus selaku flora dan satwa yg dilindungi.
Baca juga: Kumpulan Lagu Nasional Buat Memperingati Hari Jagoan 10 November
Lebih lanjut, dalam Keppres No.4 Tahun 1993 ihwal Satwa dan Bunga Nasional, sempat juga disebutkan terkait jenis-macam puspa dan satwa yang tergolong ke dalam puspa dan satwa nasional yang lalu dikukuhkan dengan banyak sekali penyebutannya. Beberapa jenis puspa dan satwa tersebut antara yang lain:
Satwa Nasional
1. Komodo (Varanus komodoensis), selaku satwa nasional
2. Ikan Siluk Merah (Sclerophages formosus), selaku satwa pesona
3. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), selaku satwa langka
Bunga Nasional
1. Melati (Jasminum sambac), selaku puspa bangsa
2.Anggrek bulan (Palaenopsis amabilis), selaku puspa pesona
3. Padma Raksasa (Rafflesia arnoldi), selaku puspa langka
Itu ia informasi ihwal Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yg diperingati setiap 5 November. Semoga bermanfaat.